Sama seperti yang
terdahulu, baca baik-baik cerita di bawah ini, dan temukan maksud yang
sebenarnya dari cerita-cerita tersebut. Rasakan kengerian dan ketakutannya
hahaha.
Credit to:
sayaininderworld, okaruto, urbanlejen dan mengakubackpacker.
Beberapa merupakan
saduran n terjemahan, beberapa gw copas, males ngetik translate wkwkwk.
BTW ini adalah lanjutan
dari yang dulu. Cerita yang chapter pertama cerita 1-43, bisa dilihat di
mari
Cerita #44
Aku: Uuugh! Pertama
kalinya aku mengalami sakit kepala se-sakit ini
Teman: Aku rasa lebih
baik kamu segera tidur? Kau tampak pucat sekali seperti orang yang mau mati
Aku: yah, aku juga berpikir lebih baik jika aku
tidur
Teman : ingin pulang?
Toh rumahmu letaknya tidak jauh dari sini. Cepat tidur, dan hati-hati!
Akhir-akhir ini flu sedang mewabah di lingkungan kita
Aku: ya, aku akan lebih
berhati-hati
Teman: kamu jangan lupa
minum obat
Aku : iya,iya
Teman: mati hanya
gara-gara flu , ada juga kasus seperti itu, kamu tahu? Mau kamu mati konyol
gara-gara flu?
Aku: haha, thanks atas
nasehatnya
Teman : Sekarang cepat
pulang lalu tidur. Bye
Aku : jangan cemaskan
aku. Bye
Beberapa saat kemudian,
aku menyadarinya.
Dan sejak saat itu, aku
tidak pernah berbicara lagi dengan temanku tersebut
Maksud cerita ini adalah. . . .
“pertama kalinya aku. .
.“ PERTAMA. Coba kalian baca lagi kata PERTAMA di masing-masing kalimat PERTAMA
dialog yang diucapkan oleh teman si Aku.
Aku rasa lebih baik kamu tiduran
Ingin pulang?
Kamu jangan lupa minum
obat
Mati hanya gara-gara
flu , ada juga kasus seperti itu, kamu tahu?
Sekarang cepat pulang lalu tidur
*kalo di versi
englishnya, pesan tersembunyinya berbunyi “ want your die now“ yang ini emang
sebagian besar gw edit sendiri dan seenak udel mengubah text aslinya, sorry :p
Cerita #45
Ada cerita menakutkan
yang beredar di sekolah SD ku. Di ruang Lab IPA, ada patung anatomi manusia untuk
pembelajaran, bentuknya yang setengah sebelah kanan seperti patung manusia
biasa, dan setengah lainnya tanpa kulit, jadi kita bisa melihat bagian tubuh seperti
otot, pembuluh darah, organ dalam dan lain sebagainya. Kamu mengerti arah
ceritaku ke mana? Pada malam hari, model anatomi tersebut menurut desas-desus dapat
bergerak sendiri dan berbicara layaknya manusia yang masih hidup!
Suatu malam di saat
musim panas, aku dan dua orang temanku memberanikan diri untuk mengecek, apakah
cerita seram itu benar atau tidak. Sebagai bukti bahwa jika kami sudah mengecek
model anatomi tersebut, kami masing-masing harus menempelkan sebuah sticker di
kepala patung tersebut.
Aku kebagian menjadi
orang pertama yang harus mengeceknya. Sebelumnya, kami sudah mencuri kunci
ruang Lab IPA tersebut, jadi dengan mudah aku membuka ruangan tersebut dan setelah
aku mengumpulkan keberanianku , aku segera masuk.
“bagaimana jika model
tersebut ternyata memang bisa bicara. .
. . ?“
Aku ketakutan, jadi aku
mendekati model anatomi tersebut sambil menutup mataku sendiri. Setelah
menyadari jaraknya sudah semakin dekat tetap saja menakutkan, aku membuka
mataku. Tepat di depan mataku, terdapat wajah model anatomi tersebut yang tanpa
ekspresi dan sangat putih pucat.
“Aaaaarrrgghh“ aku
menjerit sekeras-kerasnya karena kaget. Tapi setelah aku lihat-lihat lagi,
ternyata itu sama sekali tidak menakutkan.
“tuh benar kan? Cuma
patung ini, sama aja kayak boneka“ setelah itu aku menempelkan sticker di
kepala model tersebut.
Aku keluar meninggalkan
sekolah dengan selamat, dan kedua temanku juga kembali dengan selamat .
intinya, tidak ada kejadian apa-apa di Lab IPA tersebut
Maksud cerita ini adalah. . .
Di awal sudah ditulis,
anatomi tersebut bentuknya yang setengah sebelah kanan seperti patung manusia
biasa, dan setengah laginya tanpa kulit, jadi nggak mungkin ada wajahnya utuh
apalagi tampak putih pucat. Terus, yang si Aku lihat itu bisa jadi orang lain,
atau mungkin hantu :p
Cerita #46
Aku sedang menonton berita, dan tiba-tiba rumah temanku tampak di layar
TV ku. Aku dengarkan dan aku tonton dengan seksama, menunggu, ingin tahu ada
kejadian apa di rumah temanku tersebut. Rupanya telah ditemukan mayat seorang
gadis dikubur di di dalam rumah tersebut. Aku segera menelpon temanku karena
ingin tahu secara detil, tapi sayangnya dia sudah lama tidak tinggal di rumah
itu lagi.
”kamu tahu? Katanya mereka
menemukan mayat di rumahmu yang dulu itu“
“apa?!!“ mendengar suaranya, aku tahu, tampaknya dia
ketakutan “tidak mungkin!“
“yang menemukan mayatnya
adalah pemilik baru yang saat itu akan merenovasi rumah tersebut“
“sial, itu sangat
menakutkan“ suaranya masih ketakutan
“iya kan? Maksudku,
siapa sih yang tega membunuh seseorang dan malah menguburnya di rumah orang
lain?“ aku teringat, entah sudah berapa kali aku sering mengunjungi rumah
temanku itu? Mengingat hal tersebut, membuat aku bergidik ngeri
“aku merasa kasihan terhadap kejadian yang
menimpa gadis tersebut, tapi sungguh aku sama sekali tidak menyadarinya ketika
aku masih tinggal di rumah itu. . .”
katanya lagi.
“ya, kurasa kau benar, kawan”, aku sendiri
tidak pernah mendengar cerita aneh ketika dulu aku mengunjungi rumah kawanku
itu
“membuatku takut saja. . .” Dia mengatakannya
dengan suara menggumam kecil. “hanya dengan membayangkannya saja, sudah
membuatku sangat ketakutan”
Aku setuju dengannya. Coba pikir, jika aku
yang ada di posisi dia, maksudku jika ada seseorang yang mengubur mayat di
dinding rumahku sendiri, membuatku tersudut dan dicurigai. aku rasa kasus ini pun akan selalu membuat
temanku mengalami tekanan mental untuk beberapa waktu yang lama
Maksud
cerita ini adalah. . . .
“aku merasa
kasihan terhadap kejadian yang menimpa gadis tersebut”
Coba baca lagi. Dari awal, si “Aku” nggak
pernah mention kalau mayat yang dikubur di rumah temannya itu berjenis kelamin
perempuan. Tau dari mana dia jenis kelamin mayat tersebut padahal dia baru
mendengar beritanya dari si “Aku”, kecuali jika dia adalah pembunuhnya sendiri
#Cerita 47
Aku sedang dalam perjalanan bisnis dengan
sesama rekan kerjaku. Kami menginap di hotel yang sama, jadi kami mengobrol
lama kesana-kemari. Rekan kerjaku selalu berusaha untuk menakut-nakutiku, bahwa
hotel tersebut angker dan jika malam telah tiba, ada ‘sesuatu’ yang menyeramkan yang akan mendatangi
kamarku. Yah, jika boleh jujur, sebenarnya aku memang agak takut ketika aku
kembali ke kamarku sendiri untuk tidur. Dan sebisa mungkin, aku menutup seluruh
badanku dengan selimut karena aku takut, aku tidak mau melihat dan mendengar
barangkali ada yang menyeramkan di sekitarku. Kamu tahulah bagaimana rasanya.
Seperti yang sudah aku duga, di saat tengah
malam tiba, aku mendengar ada yang mengetuk pintu kamarku. Aku mengira itu
adalah karyawan atau staff hotel tersebut, jadi aku menyahutnya dengan ucapan
keras “siapa itu?” . dan tidak ada seorangpun yang membalas
sahutanku itu, tapi anehnya, ketukan di pintu kamarku itu berlanjut seterusnya
semalaman. Ketika matahari mulai terbit, ketukan aneh itu berhenti dengan
sendirinya. Cepat-cepat aku berganti pakaian dan keluar dari kamar tempatku
menginap di hotel itu. Bahkan aku check-out dari hotel tersebut tanpa sempat
sarapan sama sekali, karena aku sudah tidak mau berlama-lama di tempat itu.
Saat perjalanan bisnisku sudah berakhir dan
aku kembali ke rumahku, aku memberi tahu tentang ketukan aneh di pintu kamar
tempat hotel aku menginap itu kepada
rekan kerjaku. Dengan senyum puas dia mengatakan, dia tahu bahwa itu pasti akan
terjadi, karena beberapa waktu yang lalu, dulu di hotel tersebut pernah terjadi
kebakaran. Kebanyakan orang berhasil keluar, tapi ada beberapa orang yang
terjebak di dalam kebakaran itu. Akhirnya, orang-orang yang tidak tertolong, terjebak
dan terkunci di kamar mereka meninggal perlahan-lahan karena luka bakar dan
sesak nafas menghirup asap. Yang mengetuk pintu itu adalah hantu penasaran dari
orang-orang yang tidak tertolong dari peristiwa kebakaran itu, dan masih suka
muncul di hotel tersebut.
Sial! Mendengar cerita rekan kerjaku itu,
membuat aku lega, untung aku tidak membuka pintu kamar waktu itu. Entah apa
yang akan terjadi jika aku membukanya ?
Maksud cerita ini adalah. . . .
Kata rekan kerjanya,
korban kebakaran tersebut terjebak dan terkunci di kamar mereka, bukan di
koridor. Jadi artinya, si hantu bukan mengetuk pintu dari luar, justru hantunya
mengetuk, berusaha untuk keluar dari dalam kamar si “aku“ =)))
#Cerita 48
Aku rasa, aku harus bergegas untuk pergi. Aku
baru menyadarinya, waktu sudah menunjukkan lewat petang hari. Sial! Aku bahkan
belum cuci muka. Sebenarnya aku tidak ingin cuci muka lagi, tapi mau tidak mau
harus. . . bah!
Aku memutar keran air dan mencipratkan airnya
ke seluruh wajahku dan membasuhnya. aku mengambil sabun dan mengoleskannya ke
wajah lalu mengusapnya dengan lembut sampai busanya memenuhi wajahku dan
memijat kulit wajahku.
Suara air yang jatuh ke wastafel dan saluran
pembuangan menggema di kamar mandiku itu. Ah, mungkin aku telah membiarkan keran
airnya terlalu lama menyala, aku rasa lebih baik secepatnya aku membersihkan
sisa sabun yang ada di wajahku.
Tanganku berusaha mengumpulkan air yang
keluar dari keran. haaa?? Lho kok? Di mana airnya ? aku gelagapan karena mau tak mau mataku
kupejamkan agar tidak terasa pedih saat cuci muka, tapi tanganku tidak dapat
menyentuh airnya padahal sudah aku coba berkali-kali.
Ah, ini dia kerannya. Aku memutar kerannya
dan air pun mulai keluar.
Cepat-cepat kubasuh wajahku, akhirnya bersih
juga seluruhnya dari sabun. Ku-lap wajahku dengan handuk agar kering.
Sial! Aku terlalu takut untuk melihat ke
cermin. Aku bahkan belum bercukur.
Tapi aku bergegas segera meninggalkan rumah.
Maksud
cerita ini adalah. . .
Di awal cerita, air kerannya masih menyala
saat “Aku” mencuci wajahnya dengan
sabun. Tapi kemudian, air kerannya tidak menyala saat “Aku” akan membasuh
wajahnya agar bersih dari sabun. Jadi, si “Aku” ketakutan karena jika dia
melihat cermin, dia akan melihat orang atau mungkin hantu yang sudah menutup kerannya
#Cerita 49
Ada dua orang gadis yang merupakan sahabat
dan usia mereka sekitar dua puluhan tahun. Karena keduanya masih lajang, mereka
memutuskan untuk berlibur bersama. Mereka kemudian membeli tiket ke Jerman dan
memilih untuk mengunjungi kota Dresden, salah satu kota yang ada di sana.
Pada hari pertama liburan, kedua gadis ini
berjalan-jalan di sekitar Altsatdt (Kota Tua) Dresden untuk
mengetahui sejarah kota itu dan mengunjungi beberapa tempat yang biasa
dikunjungi para turis. Salah satu dari gadis itu bisa berbahasa Jerman, jadi
dia selalu menjadi penerjemah bagi temannya, memberitahukan arti dari
tanda-tanda dan nama-nama tempat yang dilihatnya.
Sore itu, ketika mereka dalam perjalanan
pulang ke hotel mereka, keduanya melewati daerah Neustadt (Kota
Baru). Saat menyusuri jalanan yang ada di sana, salah satu dari kedua gadis itu
melihat sebuah pemakaman tua di dekatnya dan menanyakan temannya bagaimana jika
mereka masuk ke dalamnya sebentar untuk melihat-lihat.
Tanda yang terpampang di gerbang pemakaman
itu tertulis “Alter Judischer Friedhof”
(Pemakaman Tua Orang Yahudi). Gadis itu masuk ke dalamnya dan menyusuri
tanah-tanah gersang dan sunyi dari pemakaman itu. Mereka sedang membaca
beberapa tulisan di batu-batu nisan kuno yang ada di situ, ketika salah satu
dari batu nisan itu menarik perhatian mereka.
Sebuah pernyataan tertulis di atas batu nisan
itu, bertuliskan;
“Henriette Moosbach.
Verurteilt zum Tode durch den Strafgericht in
1776.
Gekopft wegen Mord an 11 Frauen …”
(Henriette Moosbach.
Dihukum mati oleh Pengadilan Pidana di tahun
1776.
Bersalah atas pembunuhan sebelas orang wanita
…)
Ketika langit mulai gelap, kedua gadis itu
lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju hotel. Mereka baru saja berjalan
sebentar ketika melewati sebuah pasar jalanan. Kedai-kedai berjejeran sepanjang
tepi jalan yang ada di situ, dengan tiap-tiap kedai itu menjual berbagai macam
makanan, minuman, pakaian dan perhiasan.
Mereka juga melihat ada sebuah tenda kecil
berdiri di ujung lorong jalanan itu. Tenda itu dihias cukup norak dan ada
seorang wanita tua yang jelek berdiri di luarnya. Sebuah tanda tertulis di
pintu masuknya, “Kostenlos psychische Messwerte” (Meramal Nasib Gratis).
Salah satu dari kedua gadis itu sangat
tertarik dengan horoskop, ramalan nasib dan melihat masa depan. Mereka kemudian
memutuskan untuk mengambil penawaran meramal gratis dari wanita tua itu, yang
dengan cepat mengantar mereka memasuki tendanya. Salah satu gadis tidak bisa
berbahasa Jerman, jadi dia hanya menunggu di luar dan melihat-lihat barang yang
dijual di kedai-kedai pasar jalanan di sampingnya.
Setelah berkeliling sekitar sepuluh menit,
dia mulai tidak sabaran. Setelah dua puluh menit, dia mulai bertanya-tanya
mengapa temannya sangat lama. Gadis itu telah
membeli Bratwurst (Sosis Goreng),Zwiebelbrot (Roti Bawang), dan
Kaseküchen (Kue Keju) di kedai-kedai itu. Sekilas melihat di jam
tangannya, membuatnya sadar bahwa temannya sudah berada di tenda peramal itu
selama 45 menit.
Bosan dan sudah tak sabar ingin kembali ke
hotelnya, dia mencoba menghubungi temannya melalui telepon genggamnya dan
bertanya kapan sesi ramalan itu berakhir. Tapi ketika dihubungi, tidak ada
jawaban. Gadis itu kemudian mendekati tenda peramal itu, dan ketika melihat ke
bawah dia menemukan cairan berwarna merah gelap di tanahnya, keluar dari ujung
tenda itu. Dia ketakutan ketika menyadari bahwa cairan itu adalah darah.
Gadis itu mulai dikuasai ketakutan. Ketika
dia berdiri di sana, genangan darah itu telah menyebar di sekeliling kakinya.
Dia kemudian melihat di sekelilingnya dan menemukan dirinya tengah diamati oleh
penjual di kedai-kedai lainnya dengan seringai sinis di wajah mereka.
Ketakutan, gadis itu menjatuhkan seluruh
barang bawaannya dan melarikan diri secepat dia bisa. Dia lari terhuyung-huyung
melewati jalan itu, melesat keluar lorong itu, dan melerai orang-orang yang
menutupi jalannya. Dia tidak tahu kemana harus pergi, yang dia tahu hanyalah
harus lari dari pasar yang menakutkan itu.
Akhirnya, gadis itu singgah di sebuah tempat,
dengan nafas yang tersengal-sengal. Belum sempat mengatasi rasa lelahnya, dia
terkejut ketika menemukan dirinya sudah berdiri di dalam Pemakaman Tua Orang
Yahudi itu lagi. Melihat batu nisan yang ada di hadapannya, dia tersentak
ketika melihat nama “Henriette Mossbach”.
Dia tidak mengerti tulisan Jerman, tapi
ketika mengamati tulisan yang ada di batu nisan itu, darahnya seolah membeku di
nadinya.
“Henriette Moosbach.
Verurteilt zum Tode durch den Strafgericht in
1776.
Gekopft wegen Mord an 12 Frauen …”
Maksud
cerita ini adalah. . .
Coba baca ulang dari awal, bandingkan
perbedaan tulisan bahasa jermannya.
Di awal, Henriette Moosbach membunuh 11
wanita, sedangkan di akhir cerita. . . *lanjutkan sendiri*
Asumsi gw, arwahnya Henriette Moosbach masih
mencari korban lagi, dan kemungkinan kedua, si peramal tersebut adalah
Henriette Moosbach sendiri
#Cerita 50
Ini cerita tentang seorang menantu dan
mertuanya. Sang mertua wanita, telah meninggal setahun yang lalu, orangnya
sangat ramah, baik hati, dan merupakan wanita yang anggun. Dia bahkan sangat
baik kepada menantunya. Tapi mertua laki-laki, sebaliknya, sangat keras kepala
dan kikir. Dia mengomeli menantu wanitanya ini terus menerus walau dia sudah
melakukan yang terbaik untuk melayaninya.
Mertua laki-lakinya selalu membicarakan sup
Miso. “Sup ini jauh sekali rasanya dengan sup Miso buatan istriku! Kau
benar-benar bodoh tidak pernah belajar memasak dengan baik!” Kata-kata itu yang
selalu diulanginya sehari-hari.
Suatu hari menantunya ini sangat kesal
sehingga dia menyemprot sedikit cairan pembunuh serangga dalam mangkuk supnya.
Mertua laki-lakinya, setelah mencicipi sedikit dari mangkuk tadi, kemudian
mengatakan “Ini dia! Beginilah rasanya! Sup Miso buatan istriku!”
Maksud
cerita ini adalah. . . .
Semasa hidupnya, mertua wanita nya
berkali-kali berusaha membunuh suaminya sendiri dengan sup miso yg disemprot
racun serangga. tapi mertua laki-laki si menantu tadi nggak mati-mati =)))
#Cerita 51
Aku adalah satu-satunya anak kecil di
keluargaku dan aku selalu dimanjakan oleh kedua orangtuaku. Ibu sangat
menyayangiku dan dia tidak pernah marah padaku ketika aku nakal atau melakukan
sesuatu yang salah. Malah, dia hanya akan tersenyum dan memaafkanku. Mungkin
dia bukan orangtua yang baik tapi aku menyayanginya apa adanya.
Suatu hari aku sudah tiba di rumah sepulang
sekolah dan sedang menonton televisi di ruang tamu ketika telepon berdering.
Itu dari ibu.
“Manami, Aku
di supermarket sekarang. Bisakah kau melihat apakah ada wortel di
kulkas?”
Aku menjawab, “Tunggu,” dan pergi ke dapur.
Ketika baru saja ingin membuka kulkas aku
menemukan sesuatu di mataku. Sebuah buku catatan kecil ada di atas kulkas.
Itu sangat aneh pikirku. Aku membuka kulkas,
memeriksa isinya, dan mengatakan pada ibu di telepon. Setelah menutup telepon
itu aku pergi ke dapur kembali untuk melihat buku catatan itu. Buku itu adalah
sesuatu yang selalu ibu bawa bersamanya dan kelihatannya itu sudah
tersobek-sobek sedikit.
Sejak kecil aku sudah penasaran dengan buku
catatan itu. Aku pikir ibu selalu tersenyum dan memaafkanku. Tapi aku ingat, setiap
kali aku nakal atau melakukan kesalahan dia segera menulis sesuatu di buku
catatan itu. Dan dia masih melakukan hal itu hingga sekarang.
Selama ini aku selalu ingin tahu apa yang
ditulisnya di dalam. Dihinggapi rasa ingin tahu, aku membuka buku itu tanpa
ragu sedikitpun. Dan tepat di tengah halaman yang kubuka secara acak, aku
melihat tulisan ini; “Hari ini Manami, – 3 poin. Tinggal 168 poin tersisa.”
Maksud
cerita ini adalah. . .
Apa yang akan terjadi jika ibunya mencatat
point Manami yang tersisa tinggal 0 ? kemungkinan anaknya sendiri akan dibunuh
#Cerita 52
Aku tinggal di sebuah bangunan apartemen yang
tinggi. Apartemen milikku berada di lantai ke 14, jadi aku selalu menggunakan
lift untuk naik dan turun.
Suatu hari di tengah malam ketika aku baru
saja pulang dari bekerja, aku berada di dalam lift apartemen tersebut
sendirian, aku menekan tombol 14. Tidak lama
kemudian pintu tertutup, dan lift itu mulai bergerak naik tapi tombol
nomor 8 kemudian terlihat menyala.
“Mm … tidak biasanya ada orang yang
menggunakan lift malam begini.”
Segera setelah aku berpikir demikian, aku
menyadari sesuatu dan langsung memencet tombol lantai 2, 3, 4, dan 5 di
apartemen itu secara beruntun.
Lift itu melewatkan lantai 2, tapi untungnya
berhenti di lantai 3.
Tanpa membuang waktu, aku terburu-buru
berlari keluar segera setelah pintu lift itu terbuka dan pergi menjauh sejauh
mungkin.
Aku
lari turun melalui tangga dan meninggalkan apartemen itu. Aku kemudian
menghabiskan waktuku semalaman dengan hanya membaca majalah-majalah di toko
kelontong dekat sana hingga pagi menjelang.
“Mungkin saja tidak ada apa-apa di sana, tapi
siapa yang tahu.”
Aku hanya tersenyum, tapi hingga hari ini aku
selalu menghindari menggunakan lift itu lagi di tengah malam.
Maksud
cerita ini adalah. . . .
Si “Aku” ketakutan karena tombol lift di
angka 8 menyala sendiri seolah-olah ada yang memencetnya, padahal tidak ada
orang di lift kecuali dia sendiri
#Cerita 53
Seorang gadis kecil bernama Madoka-chan
hilang secara misterius pada tahun 1997, di sebuah pedesaan yang kecil di
Jepang.
Di suatu sore yang cerah, Madoka-chan dan
ibunya pergi berjalan-jalan di sebuah taman. Ketika mereka meyusuri jalanan
disana, ibunya melihat salah satu temannya yang sedang membawa putrinya ke taman
itu juga. Kedua wanita itu kemudian bertemu dan mulai bercakap-cakap sementara
Madoka-chan dan anak gadis lainnya pergi untuk bermain.
Beberapa menit kemudian, ibu Madoka-chan
memperhatikan sekitarnya dan menyadari bahwa anak perempuannya tidak kelihatan
dimana pun. Dia mulai panik dan berlari mencari gadis kecil yang tadi bermain
bersama Madoka-chan.
“Dimana Madoka-chan?”, tanya ibu itu dengan
suara gemetaran.
“Dia tadi bermain di rumah pasir denganku”,
jawab gadis kecil itu. “Lalu dia bilang dia akan bermain seluncuran jadi saya
tetap di rumah pasir dan sejak itu saya tidak melihatnya lagi.”
Ibu dan temannya kemudian mencari di
sekeliling taman, memanggil-manggil nama Madoka-chan, tapi mereka tidak dapat
menemukan tanda-tanda darinya. Sepertinya dia telah menghilang. Ibu yang
berurai airmata ini menghubungi polisi dan melaporkan kehilangan putrinya.
Lalu, dia menelepon suaminya untuk mengabarkan berita buruk ini.
Polisi datang dan mencari di sekitar area dan
taman tersebut, tapi tidak menemukan jejak-jejak Madoka-chan. Orangtuanya tetap
di taman bermain itu, mencari dengan kalut hingga malam tiba. Namun akhirnya,
dengan berat hati, mereka meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumah menangis
hingga malam itu habis.
Pihak kepolisian meyakinkan orangtuanya bahwa
mereka akan menemukan anak perempuannya, tapi setelah sebulan berlalu, tidak
ada perkembangan sama sekali dalam pencarian itu. Enam bulan setelahnya,
Madoka-chan masih tak ditemukan dan orangtuanya sampai di ujung pengharapannya.
Waktu demi waktu berlalu hingga setahun terlewati, pihak kepolisian mengunjungi
orangtuanya dan mengatakan kepada mereka bahwa, seperti kasus-kasus yang
lainnya, Madoka-chan kemungkinan telah mati.
“Maafkan kami,” kata kepala kepolisian. “Kami
telah melakukan yang terbaik. Kami melakukan semua yang kami bisa, tapi kita
harus menghadapi kenyataan. Kami tak pernah bisa menemukannya. Satu-satunya
yang dapat kami perbuat adalah menutup penyelidikan ini dan menyimpan kasus ini
sebagai kasus yang tak terpecahkan.”
Walaupun pihak kepolisian mengatakan itu,
orangtua itu menolak untuk menyerah. Dengan perasaan berduka, mereka memutuskan
untuk memberi seluruh kehidupan mereka untuk menemukan apa yang terjadi kepada
Madoka-chan mereka yang tersayang.
Sebagai usaha terakhir, mereka memilih untuk
menghubungi seorang cenayang, berharap mereka dapat sebuah pandangan baru dalam
kasus ini. Orangtua itu menaruh harapan yang besar kepada wanita itu, yang masa
itu, merupakan cenayang yang cukup terkenal. Dia menjadi terkenal karena
usahanya membantu pihak kepolisian dengan menerima kasus-kasus yang membutuhkan
arahan darinya untuk menemukan lokasi pelaku kriminal yang dicari atau
orang-orang yang hilang.
Ketika cenayang itu tiba, beberapa hari
kemudian, dia meminta orangtua itu untuk membawanya ke tempat terakhir dimana
mereka melihat putrinya. Ayah dan ibu ini mengantar cenayang itu menuju ke
taman dan menunggu sesaat ketika wanita itu duduk diatas rerumputan, menutup
kedua matanya dan menjadi kesurupan.
Setelah beberapa saat, cenayang itu berdiri dan
meminta orangtua itu membawanya pulang ke rumah mereka. Dia mengitari seluruh
rumah, menyentuh pakaian gadis hilang itu, sepatunya dan mainan-mainannya.
Akhirnya, cenayang itu menaruh jari-jarinya di kepala dan mulai
menggosok-gosokkan pelipisnya. Dia menutup matanya rapat-rapat dan menarik
nafas. Lalu, dengan sebuah helaan nafas yang dalam, dia berbisik, “Madoka-chan
masih hidup.”
Sontak, kedua orangtua gadis malang itu
saling berpelukan satu sama lain, diselimuti dengan kegembiraan dan
kebahagiaan. Lalu, ibunya menanyakan, dengan suara gemetar, “Jadi dimana
Madoka-chan sekarang?”
Sebuah senyuman melebar diwajah cenayang itu
seraya menjawab, “Jantungnya masih berdetak dan paru-parunya masih bernafas.”
Orangtua itu makin senang dan saling
berpegangan erat.
“Saya tahu! Saya tahu itu!” kata ibunya
dengan semangat. “Tapi dimana dia sekarang?”
“Kedua mata Madoka-chan menatap di sebuah
rumah mewah dengan perabotan yang mahal-mahal,” sambung cenayang itu. “Perut
Madoka-chan hanya terisi dengan makanan-makanan yang nikmat.”
Ibu itu lega seraya menghela nafasnya dan
memohon “Jadi dimana Madoka-chan sekarang? Kumohon beritahu kami!”
Cenayang itu mengambil waktu sejenak. Lalu,
kedua matanya tiba-tiba terbuka dan dia menangis, “Dia berada dimana-mana di
seluruh dunia!”
Untuk sesaat, orangtua gadis yang hilang itu
hanya berdiri disana, mematung di tempatnya, mulut mereka menggantung terbuka.
Lalu, tak lama mereka mengerti apa yang dimaksud cenayang itu dan jatuh ke
lantai, menangis tersedu-sedu dan meratapi nasib mereka.
Maksud
cerita ini adalah. . . .
Madoka diculik, dan organ tubuhnya diperjual
belikan di pasar gelap. Yang masih hidup itu hanyalah organ tubuhnya yang
tersebar di beberapa anak di seluruh dunia
#Cerita 53
Seorang laki-laki membawa gadis kecil berusia
8tahun ke tengah hutan yang sepi dan berniat memperkosanya di sana.
Gadis itu merengek-rengek,
"Aku takut, aku takut!!," dan mulai
menangis.
"Takut!? Aku lebih takut daripada kamu,
karena setelah ini, aku harus pulang sendirian ke rumah tanpamu, meninggalkanmu
di sini!" ujar laki-laki itu
Maksud
cerita ini adalah. . .
Setelah memperkosanya, lelaki itu berniat
membunuh gadis itu. Dan lelaki itu takut pulang ke rumah sendirian tanpa gadis
tsb, itu artinya lelaki tersebut sebenarnya 1 rumah dengan gadis itu dan
kemungkinan anggota keluarganya sendiri
#Cerita 53
Aku menyadari ada yang aneh tentang kasir di
supermarket itu.
Saat itu jam 2 siang, tapi dia tidak menyapa
semua orang dengan ucapan “Selamat siang”.
Ia hanya mengucapkan selamat siang pada orang-orang
dewasa saja.
Sedangkan ia menyapa anak kecil dengan
“Selamat pagi” dan manula dengan “Selamat sore”. Padahal ini jam dua siang!
Benar-benar kasir yang aneh.
Aku belum dewasa. Umurku baru 16 tahun. Dan
akupun tak bisa dianggap anak-anak lagi. Aku penasaran dengan ucapan ia akan
menyapaku. Maka akupun berjalan ke arahnya. Ia menatapku dan mengucapkan,
“Selamat malam.”
Maksud
cerita ini adalah. . .
Selamat pagi -> anak-anak -> baru
memulai kehidupan
Selamat siang -> orang dewasa -> telah menjalani
setengah kehidupan mereka
Selamat sore -> manula -> usia
menjelang senja, sudah menjalani tiga perempat hidup mereka
Si “Aku” -> selamat malam -> hidupnya
berakhir sebentar lagi
#Cerita 54
Aku baru saja membeli sebuah kamera ajaib,
katanya kamera tersebut dapat memotret “masa depan seseorang sepuluh tahun
kemudian”
Iseng-iseng, aku selfie memotret diriku
sendiri. Namun ketika melihat hasilnya, di gambar tersebut kosong, tidak ada
fotoku sama sekali.
“lho? Jangan-jangan ini kamera sudah rusak?”
aku hanya tertawa.
Lalu aku memotret temanku yang tepat berada
di dekatku. Ketika aku melihat hasilnya, di gambar terlihat penampilan temanku
yang compang-camping lusuh seperti pengemis.
Aku benar-benar khawatir dan prihatin dengan
masa depan temanku itu
Maksud
cerita ini adalah. . .
Yang patut dikhawatirkan itu justru masa
depannya si “Aku” sendiri lol. Di fotonya nggak ada si “Aku”, berarti 10 tahun
kemudian si “Aku” udah nggak ada lagi di dunia ini
#Cerita 54
Ketika aku membuka mataku, aku menyadari
bahwa aku sedang berada di ruangan yang sangat aneh. Lalu aku mendengar sebuah
suara sesorang yang disamarkan seperti suara robot, yang berasal dari sebuah
tempat dan menggema di ruangan tersebut.
“jika kamu tidak memakan seluruh daging yang
ada di ruangan ini, aku akan membunuhmu sebagai hukuman karena tidak menuruti
perintahku”
Dia pasti bercanda, ya, aku ingin berkata
seperti itu sebenarnya. Tapi kuurungkan ketika melihat banyak mayat yang
tersebar di ruangan itu, itu merupakan bukti bahwa pemilik dari suara robot itu
serius dan benar-benar akan membunuhku jika aku tidak menuruti perintahnya.
Aku melihat sebuah piring yang berisi
tumpukan daging yang sangat banyak, dan aku hanya berucap dalam hati,
keberuntungan kali ini tidak menyertai pemilik suara robot tersebut, karena aku
ini benar-benar orang yang rakus dan saat ini aku memang sedang kelaparan.
Beberapa saat kemudian, Aku sudah memakan
habis semua daging yang ada di piring tersebut, dan dengan berani aku
berteriak, “lihat! Aku sudah memakan semua dagingnya!”
Dan suara robot itu pun berkata lagi:
“hukuman matimu akan dimulai sekarang”
Maksud
cerita ini adalah. . .
Kok dihukum mati? Si “Aku” cuman menghabiskan
daging yang ada di piring, sedangkan tumpukan mayat di sekitarnya itu juga
daging lho. Dan oh ya. Si “Aku” juga manusia, punya daging juga kan? Mesti jadi
kanibal yang memakan tubuh sendiri dong. Emang dari awal mau dibunuh ituuuu
#Cerita 55
Saat usiaku masih 6 tahun dan masih tinggal
di sebuah kota kecil, ada sebuah toko mainan yang dikelola oleh seorang lelaki
paruh baya yang tiap tahunnya memasang pernak-pernik hiasan Natal yang berbeda
dan menarik di depan tokonya ketika Natal hampir tiba. Hal itu bahkan sudah
menjadi tradisi toko itu sehingga sangat terkenal hampir di seluruh kota ketika
menjelang Natal.
Suatu waktu saat Natal hampir tiba, sebuah
boneka Santa Claus berukuran manusia dewasa di gantung di atas gedungnya
sehingga menambah semarak penampilan toko itu. Sayang, sudah beberapa hari juga
sejak pemasangan pernak-pernik itu, toko itu tutup dan pemiliknya ternyata
sudah pamit duluan dari rumah ke rumah tetangga, termasuk rumah kami. Kata
pemilik toko bertubuh tambun itu, dia harus pergi ke tempat lain dan terpaksa
menutup tokonya. Katanya pernak-pernik ini sebagai persembahan kepada kalian
dan yang terakhir kalinya untuk kami lihat.
Di malam natal, ternyata lelaki tua itu belum
pergi karena kami bertemu dengannya di gereja. Entah apa yang dilakukannya di
tokonya yang ditutup tiap hari, yang jelas dia hanya tersenyum ke arah kami
sebelum akhirnya menghilang di antara keramaian. Hari demi hari berlalu hingga
tahun baru, pernak-pernik toko itu belum dibereskan juga – masih terpajang di
sana seperti sebelumnya. Bahkan boneka Santa Claus itu bahkan sudah mulai
memburuk tapi belum juga diturunkan.
Walau itu aku masih kecil, tapi aku mengingat
dengan jelas ketika para tetangga bahkan harus menelepon polisi untuk
menurunkan boneka Santa Claus itu beserta pernak-perniknya. Kini toko itu sudah
dibeli oleh orang lain, dan dibiarkan kosong begitu saja. Aku masih sering
bertanya-tanya kemana perginya orangtua pemilik toko itu?
Maksud
cerita ini adalah. . . .
Pemilik tokonya bunuh diri dengan menggantung
dirinya sendiri yang memakai kostum santa claus. Dan yang si Aku lihat di malam
natal, kemungkinan itu adalah arwah si pemilik toko tersebut. . . .
#Cerita 56
Aku pergi
ke sebuah gedung berhantu dengan teman-temanku yaitu Aki, Shun, dan Daisuke. Katanya
tempat itu tempat pembunuhan, dan roh korban dikatakan muncul di jam 3:00
setiap malam. Kami bertiga menyelinap ke
dalam gedung dan naik ke lantai atas.
Pada jam 02:50,
Daisuke ketakutan dan pergi. Sebenarnya aku juga ingin pulang ke rumah, tapi
aku tidak ingin diejek teman-temanku, jadi aku tetap di sini dengan dua teman lainnya.
Beberapa
menit setelah Daisuke keluar, aku memandang ke luar jendela dan melihat Daisuke
berdiri di luar. Dia tampak aneh, dan mencoba untuk memberitahu kami sesuatu,
tapi aku tidak bisa mendengar kata-kata yang dia ucapkan. Aki dan Shun hanya menertawakannya,
tapi entah, sikapnya yang aneh itu membuat aku lebih takut.
Aku
melihat jam tanganku, pukul 02:55. Aku memutuskan bahwa aku terlalu takut untuk
berkeliaran di dalam gedung dan mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku akan
pulang. Mereka mulai menertawakanku, tapi aku tidak peduli. Pokoknya aku ingin
keluar dari gedung ini.
Aku turun
dan menuju pintu keluar. Aku bisa merasakan seperti ada seseorang atau sesuatu
yang mengawasiku, aku setengah berlari ketika melalui lorong-lorong dan kamar. Aku
membuka pintu depan yang terkunci dari dalam dan berlari keluar ke halaman.
Aku
melihat jam tanganku lagi, pukul 02:58. Tidak ada yang terjadi. Mungkin aku
hanya ketakutan disebabkan oleh imajinasiku yang terlalu terlalu jauh. Aku baru
saja akan berjalan kembali ke dalam ketika aku melihat ada sesuatu yang salah. Aku
juga menyadari bahwa Daisuke telah berusaha untuk memberitahu kami. Aku
berbalik dan mulai berteriak-teriak memanggil Aki dan Shun, tetapi mereka tidak
menanggapi.
Sayangnya
aku sudah telat. Sejak saat itu, aku tak pernah beretemu dengan Aki dan Shun
lagi.
Maksud cerita ini adalah. . .
Si aku
harus membuka pintu yang terkunci dari dalam, padahal Daisuke keluar dari
gedung itu sebelumnya. Jadi gw asumsikan, ada seseorang atau sesuatu *mungkin
hantu?* mengunci pintu dari dalam dan membunuh 2 orang yang tersisa di dalam
gedung tersebut
#Cerita 57
Ada seorang
pria yang sangat mengenal dunia roh. Kemampuannya benar-benar membuktikan bahwa ia bisa melihat hantu.
Suatu
hari, dia kembali ke rumahnya setelah dia pergi selama tiga bulan. Saat dia
berdiri di ruang tamunya, dia tiba-tiba menjadi sangat haus. Dia berlari ke
dapur dan melihat ke dalam lemari es untuk melihat apa yang harus ia minum. Dia
melihat banyak susu kemasan kotak. Dia meraih sekotak susu dan menenggak isinya.
Tepat
setelah dia selesai minum di tegukan terakhir, dia merasa bahwa ada sesuatu
yang sangat salah dan hal tersebut membuatnya sangat ketakutan. . . .
Maksud cerita ini adalah. . .
Di intro ada
kalimat tentang kemampuan si dia yang bisa melihat hantu, untuk mengecoh
pembaca. Padahal, yang sebenarnya adalah, dia sudah pergi selama 3 bulan,
darimana datangnya susu kotak yang banyak itu? Makanya dia ketakutan karena
sudah pasti ada orang lain atau penyusup yang menempati rumahnya
#Cerita 58
Ketika
aku sedang mandi, tiba-tiba aku mendengar teriakan seseorang dari ruang tamu.
Aku segera berlari keluar dari kamar mandi, masih telanjang, dan pergi untuk
melihat apa yang terjadi.
Ketika aku
pergi ke ruangan itu, ada seorang pria berdiri di sana memakai topeng. Dia
dikelilingi oleh ibuku, ayah, dan adikku yang berlumuran darah dan tergeletak
di lantai. Ketika pria bertopeng melihaku, dia langsung pergi keluar melalui
jendela.
Aku
cemas, dan aku merasa lututku lemas sekali melihat itu
Maksud cerita ini adalah. . . .
Sebenarnya,
yang membunuh keluarga si aku itu adalah aku nya sendiri. Ada 3 orang tewas di
lantai, tapi kenapa yang terdengar hanya 1 suara jeritan? Bahkan jika kita
mencurigai pencuri tersebut adalah pembunuhnya, mayat yang berlumuran darah itu
belum tentu bisa menjadi bukti. Jeritan itu karena pencuri menemukan mayat. Dan
ada juga kemungkinan, pencuri tersebut buru-buru melarikan diri karena dia
melihat masih ada darah bukti pembunuhan yang tersisa di tubuh si aku
#Cerita 59
Ada
sebuah gedung yang terkenal berhantu yang ceritanya populer di kalangan
teman-temanku. Kami sepakat untuk pergi ke sana dan mengeceknya demi kepuasan
diri kami sendiri, untuk melihat apakah benar ada sesuatu yang telah menghantui
tempat itu.
Ketika
kami sampai ke gedung, kami tahu bahwa itu adalah tempat yang dimaksud karena
ada banyak jejak kaki ke arah masuk pintu depan.
Meskipun
saat itu kami tidak menyadari ada sesuatu yang aneh, sampai kami masuk ke
dalamnya. . .
Maksud cerita ini adalah. . .
Ada jejak
kaki yang masuk, tapi tidak ada jejak kaki yang menuju keluar.
Ngerti
maksudnya?
#Cerita 60
Belakangan
ini aku mengalami kejadian tak mengenakkan. Begitu aku pulang, kamarku selalu
saja acak-acakan. Tak ada yang hilang, tapi ini mulai mengangguku . akhirnya
aku memutuskan untuk memasang kamera CCTV di pojok kamarku.
Ketika
aku pulang hari ini, akupun mengecek isinya. Awalnya tak ada apapun yang
terjadi, namun kemudian aku melihat kenop pintuku berputar. Pintu kamarku
terbuka dan seorang wanita, sambil membawa pisau di tangannya, masuk ke dalam
kamarku. Sambil tertawa-tawa ia mengobrak-abrik seisi kamarku dan kemudian
bersembunyi di dalam lemari.
Di dalam
video, seseorang kembali memutar kenop pintu dan membukanya. Itu aku.
Maksud cerita ini adalah. . .
Ituuu
mbak-mbak pelakunya masih ngumpet di dalam lemari. Hiiiii
#Cerita 61
Aku mulai
kesepian karena terlalu lama tinggal sendirian. Karena itu, aku memutuskan
memelihara seekor burung kakatua. Kakatua itu mulai meniru semua perkataanku,
bahkan menyapaku tiap hari. Tiap pagi ia selalu berkata, “Ohayou” (selamat
pagi) dan tiap malam ketika aku pulang kerja, ia selalu berkata, “Irasshai.”
(selamat datang). Benar-benar burung yang pintar.
Maksud cerita ini adalah. . .
Burung
kakatua itu kemampuannya hanya meniru ucapan makhluk lain, bukan menyapa. Jadi,
ada makhluk lain yang tak terlihat mengucapkan salam saat si aku ada di dekat
kakatua itu. . .
#Cerita 62
Pria:
"Ya! Hari yang suda aku tunggu-tunggu akhirnya tiba! Aku benar-benar tidak
bisa menunggu lebih lama lagi!
Wanita:
"Bisakah kita memutuskan pertunangan kita?"
Pria:
"Tidak, tidak mungkin."
Wanita:
"Apakah kau mencintai Aku?"
Pria:
"Tentu saja!"
Wanita:
"Apakah kau pernah membohongiku?"
Pria:
"Tidak mungkin. kau pikir aku akan melakukan hal seperti itu?"
Wanita:
"Silahkan menciumku."
Pria:
"Tentu saja. Aku akan melakukannya berkali-kali!"
Wanita:
"apakah kau akan memukulku?"
Pria:
"Tidak pernah!"
Wanita:
"Bisakah aku percaya padamu?"
Maksud cerita ini adalah. . . .
Coba baca
percakapannya dari yang paling bawah ke atas
#Cerita 63
Pada
akhir bulan Juni, seorang mahasiswa ditemukan tewas di apartemennya. Dia telah
mati selama setidaknya satu bulan dan mayatnya ditemukan dalam keadaan buruk dan
membusuk. Polisi memenggil adik korban yang bernama Tatsuya untuk
mengidentifikasi tubuh dan sementara dia ada di sana, mereka memutar pesan di
mesin penjawab telpon si korban
3/14:
Sebuah pesan dari ibunya membicarakan tentang perjalanan mereka mengambil
ketika dia masih kecil. Pesan ini terpotong di tengah
3/16:
Undangan untuk perjalanan dengan teman
3/21:
Sebuah pesan dari ayahnya, bahwa kakeknya ingin bertemu dengannya.
4/25:
Sebuah pesan dari temannya yang mengatakan bahwa dia harus pergi ke sekolah.
5/1:
Sebuah pesan dari ibunya menyuruhnya untuk menelepon adiknya, Tatsuya.
Itu semua
yang berada di rekaman itu.
"Panggilan
dari orang tua Anda selalu di sekitar 2:00", kata si detektif. Tatsuya
mengangguk.
"Orang
tua saya meninggal ketika kami berdua masih kecil. . ."
Maksud cerita ini adalah. . .
Di pesan
tersebut, Ayahnya yang sudah mati menelpon dari alam sana, bahwa kakeknya
sangat merindukannya dan ingin bertemu dengannya, pertanda bahwa si kakak akan
segera mati. Di pesan yang terakhir, ibunya memberitahu si kakak untuk menelpon
Tatsuya, yang artinya, Tatsuya lah berikutnya yang akan mati. . .
#Cerita 64
Di suatu
malam yang sunyi, Harry dan Mike sedang duduk bersampingan.
Harry
sedang menonton film tua di televisi sementara Mike, tengah membaca buku cerita
misteri.
Tiba-tiba,
listrik dalam rumah itu mati dan Harry memutuskan untuk pergi tidur. Tapi
anehnya, Mike masih terus membaca. Tidak ada penerangan yang tercipta malam
itu, tapi Mike masih bisa membaca bukunya.
Maksud cerita ini adalah. . .
Mike
sebenarnya buta, dia masih bisa membaca karena buku itu ditulis dengan huruf
braile. . .
#Cerita 65
Ada
sepasang suami istri yang menjalani hidupnya di rumah mereka. Sejak sekitar
satu bulan yang lalu, hari demi hari, sang suami selalu memiliki mimpi aneh
yang sama. Dia bahkan tidak yakin lagi apakah itu benar-benar sebuah mimpi.
Mimpinya
seperti ini; Dia mendadak terbangun tengah malam. Lalu dia melihat seorang
pria, yang sosoknya betul-betul mirip dengannya – melekat di langit-langit.
Pria ini akan memalingkan wajahnya hanya untuk melihat dirinya dan berkata,
“Kau sudah cukup lama hidup, kan? Mari bertukar tempat sekarang.”
Tiap pagi
sudah merupakan sebuah kebiasaan bagi suaminya untuk menyalami istrinya dengan
kata-kata “Aku melihat mimpi itu lagi kemarin malam.”
Karena
hal itu terjadi setiap hari tanpa melewatkan seharipun, sang istri ini mulai
benar-benar mengkhawatirkannya.
Tapi pada
suatu pagi suaminya terbangun, dan dia hanya mengatakan “Selamat pagi.” Hal ini
mengejutkan istrinya sehingga dia menanyakannya langsung. “Apakah kau melihat
mimpi aneh itu kemarin?”
Suaminya
hanya membalas. “Apa yang kau bicarakan?”
Maksud cerita ini adalah. . .
Suaminya
dan makhluk yang mirip dengan suaminya itu sudah bertukar tempat. . .
#Cerita 66
Aku benci
keramaian dan suasana yang padat dengan orang, apalagi saat cuaca sedang
panas-panasnya. Aku sudah kelelahan dengan urusan pekerjaan di kantor, dan
pulangnya aku harus buru-buru menaiki kereta yang sesak dan padat oleh
penumpang. Saking lelahnya, aku berjalan sempoyongan menuju gedung apartemenku
lalu segera menuju ke lift.
Ada
beberapa orang ternyata yang menunggu giliran masuk lift. Seorang wanita tua
bersama suaminya, 2 orang anak kecil, seorang mahasiswa, seorang pebisnis
dengan setelan jas yang rapih, dan seorang
ibu yang menggendong anaknya. Kami semua masuk ke dalam lift tersebut, beberapa
saat sebelum pintu lift tertutup, seorang gadis remaja yang menggunakan gaun
putih masuk ke dalam lift tersebut bersama kami.
Tiba-tiba
terdengar raungan alarm yang menandakan bahwa lift tersebut overload, kelebihan
muatan. Wajar saja, di situ sudah tertulis, kapasitas maximal muatan lift
tersebut adalah 9 orang dewasa. Gadis bergaun putih tersebut tampak malu dan
mencoba untuk keluar dari lift tersebut. Tapi aku mengalah, aku yang keluar
dari lift tersebut. Gadis itu tersenyum malu padaku yang berada di dekatnya,
sangat imut. aku hanya tersenyum menahan tawa.
Aku sebenarnya sudah capek dan ingin cepat-cepat istirahat. Aku menaiki
lift berikutnya dan menuju ke kamarku. Aku menyalakan TV, ada berita tentang
beberapa gadis remaja menghilang dan belum ditemukan
Maksud cerita ini adalah. . . .
Ini mirip-mirip
kayak kasus yang di detective conan yang pas grup detective cilik menemukan
narkoba di perpustakaan hahaha :D
Oke
begini. Di situ ada 6 orang dewasa (termasuk si Aku) dan 3 orang anak kecil
(hitung saja 2 orang anak kecil = 1 orang dewasa). Jika ditambah gadis bergaun
putih, seharusnya alarm overload tidak berbunyi. Lain halnya jika di atap lift
tersebut terdapat mayat salah seorang gadis yang diberitakan menghilang. . .
#Cerita 67
Aku
sedang mengobrol dengan temanku dan kami memutuskan untuk melakukan sesuatu
yang baru untuk membunuh rasa bosan yang kami alami. Dia kemudian menyarankan
untuk mengambil foto-foto penampakan hantu. Kedengarannya itu sangat menarik,
jadi kami memutuskan untuk mencari sebuah tempat yang mungkin berhantu. Ada
sebuah rumah di sekitar dimana sebuah pembunuhan massal pernah terjadi di
tempat itu. Bangunan itu terletak di ujung sebuah jalan menuju pegunungan dan
sampai sekarang belum dirobohkan.
Kami
pergi ke sana pada malam hari dan membawa masing-masing kamera kami. Kami masuk
melalui pintu depannya dan berjalan menyusuri halamannya, mengambil gambar di
ruang tamu, kamar mandi, kamar kecil dan dapurnya. Lalu kami naik ke lantai
duanya dan mengambil beberapa foto di kamar tidur orangtua dan anak-anaknya.
Setelah itu, kami kembali ke bawah, berdiri diluar, dan mengambil beberapa foto
dari kami sendiri-sendiri yang berdiri dengan latar belakang rumah itu.
Esoknya,
ketika kami memeriksa foto-foto itu, kami sangat terkejut melihatnya. Tidak ada
apa-apa yang tampak dalam foto-foto itu. Tentu saja, kami berdua ada di gambar-gambar
itu. Maksudku tidak ada satu pun penampakan hantu di antara foto-foto itu.
“Bukankah
ini terlihat sangat aneh?” kataku.
“Mungkin arwah
mereka sudah tenang dan pergi ke surga
atau semacamnya,” kata temanku.
“Yah, mungkin,” aku menghela nafas. “Itu berarti kita tak perlu lagi mengambil foto hantu. Buang-buang waktu saja.”
“Yah, mungkin,” aku menghela nafas. “Itu berarti kita tak perlu lagi mengambil foto hantu. Buang-buang waktu saja.”
“Tidak
juga,” kata temanku. “Aku melihat sebuah rumah yang lebih jauh dari itu. Kita
bisa pergi kesana pada kesempatan berikutnya.”
“Serius?
Apa itu rumah kosong?”
“Tidak,
tentu saja tidak kosong. Ada orang yang tinggal di dalamnya. Ayo kita pergi
malam ini.”
“Okay, aku
mengerti. Aku akan segera bersiap-siap.”
Aku tak
sabar lagi menunggu hal itu. Sudah lama kami tidak melakukan sesuatu yang
menarik dan menegangkan.
Maksud cerita ini adalah. . . .
Sebenarnya,
si aku dan temannya ini adalah pembunuh. Mereka membunuh di rumah pertama dan
kembali lagi kesitu untuk mendapatkan foto penampakan. Dan kali ini, mereka
akan membunuh lagi di rumah yang berikutnya. . . .
#Cerita 68
Aku berkunjung
ke apartemen temanku yang sangat percaya takhyul. Ia bercerita tentang urban
legend yang berkaitan dengan cermin. Ia mengatakan apabila kita menghadapkan
dua cermin dan kita berkaca di cermin itu, maka kita akan membuka gerbang dunia
lain. Ah, omong kosong, pikirku.
Namun
begitu aku hendak pulang dan berada di lift apartemennya dan dia mengantarku
turun, aku menyadari bahwa ada cermin besar di bagian belakang elevator,
menghadap ke punggungku.
“Hei, ayo
kita coba buktikan perkataanmu tadi.” kataku.
“Apa
maksudmu?” tanyanya.
Aku
mengeluarkan sebuah cermin rias dari tasku dan menghadapkannya ke cermin di
belakang kami.
“Hei,
jangan macam-macam!” katanya ketakutan.
“Ah, kau
ini percaya sekali dengan takhyul.”
“Pokoknya
tanggung sendiri resikonya. Aku tidak mau ikut campur!”
Aku
berkaca di cermin yang kupegang.
“Pokoknya
urban legend itu mengatakan jangan menoleh ke cermin yang ada di belakangmu,
atau kau akan melihat sesuatu yang sangat menakutkan!”
“Ah,
masa?” Dengan iseng aku menoleh ke belakang dan kecewa.
Di sana
hanya ada refleksi wajahku dan punggung temanku itu.
“Ah,
payah! Seram apaan? Nggak ada apa-apa, cuma bayangan normal.”
Pintu
lift terbuka dan saat aku berjalan keluar, aku menyadari sesuatu.
“Oya,
sepertinya tadi kacamataku ketinggalan di kamarmu.”
“Kamu ini
pelupa sekali. Itu kan kacamatanya kamu pakai?”
“Oh ya?”
aku segera memegang kacamataku yang memang sedang kupakai.
“Mungkin
ini efek samping permainan kaca tadi: kamu jadi orang bodoh!”
“Ah,
sialan kamu! Ya sudah, ketemu besok lagi ya?”
Aku
melambai ke temanku itu, namun entah mengapa aku masih merasa tidak nyaman
semenjak turun dari lift tadi
Maksud cerita ini adalah. . . .
Si aku
menengok ke cermin yang di belakang, tapi bayangan si aku di cermin tersebut
tidak memakai kacamata, padahal si aku memakai kacamata *hiiiii
#Cerita 69
Dalam sebuah ruangan yang terkunci, seorang pria ditemukan
tergantung di lehernya melalui langit-langit kamarnya. Kakinya tidak menyentuh
lantai. Ruangan itu benar-benar kosong. Tidak ada kursi atau pun meja, begitu
juga dengan perabotan yang lainnya. Yang ada hanyalah genangan air yang berada
tepat dibawah kakinya.
Maksud cerita ini adalah. . . .
Ah ini
juga agak mirip-mirip kasusnya yang ada di komik Detective Conan vol pertama
wkwkwkwkw =)))
Jadi
sebenernya. . . dia bunuh diri memakai bantuan es balok sebagai pijakannya
#Cerita 70
Jika kamu
adalah seorang idola sepertiku, mendapatkan hadiah dari fans adalah sesuatu
yang biasa. Sama halnya yang terjadi hari ini, seperti biasa, aku mendapatkan
setumpuk bingkisan dan surat dari penggemarku.
Ketika
aku melihat tumpukan surat-surat itu, aku menyadari ada sebuah amplop tipis
yang mencolok. Ah. . . . mungkin surat
penggemar seperti biasanya. Aku membuka amplop untuk melihat apa isinya. Dan
ternyata. . .
Kuku-kuku
tangan. Kuku tangan manusia.
Aku
merasa mual dan membuang benda tersebut. Hoeeekk. Ya sudahlah. Aku harus bangun
pagi-pagi sekali, sudah saatnya aku tidur.
Esok harinya. . .
Konser
live ku sukses besar! Acara meet and greet bersama para fans ku pun cukup
menyenangkan. Beratus-ratus orang datang hanya demi berjabat tangan denganku.
Sesudah
acara itu selesai, aku pergi ke toilet untuk mencuci tanganku.
Lho?
Tanganku. . . aku tidak terluka, tapi tanganku berdarah. . .
Maksud cerita ini adalah. . . .
Fans nya
yang mengirim hadiah kuku itu ada di acara meet and greet dan malah bersalaman
dengan si aku nya
No comments:
Post a Comment