Pages

Sunday 22 December 2013

Cosplay itu Bukan Hobi Orang Miskin


Sebelumnya gw minta maaf, kalo judulnya agak vulgar (baca: kurang enak dibaca nya), tapi ya kenyataannya di lapangan seperti itu ya mau gimana lagi. Walau sebagian orang mengatakan, bahwa hobi cosplay itu adalah hobi yang bisa dijangkau oleh semua orang. Tapi sayang, pada kenyataannya, beberapa orang yang berada dalam keluarga dengan tingkat ekonomi ke bawah pastilah sangat sulit untuk memulai ber-cosplay. Bagi orang-orang yang ekonominya menengah kebawah pastilah sulit untuk Cosplay dengan penampilan yang luar biasa.


Coba kalian  bayangkan, jika kalian berada didalam kondisi keluarga dengan keadaan ekonomi yang minim, keuangan untuk keseharian pun selalu diatur, baik untuk keperluan makan dan sekolah anak-anaknya. Rasanya amat sangat salah jika seorang anak di keluarga tsb memaksakan pengeluaran uang hanya demi cosplay dan mengorbankan kepentingan lainnya.

Yang kayak gini, biasanya membawa dampak yang buruk bagi anak tersebut. Si anak jadi memaksakan diri, meminta uang kepada ortunya untuk cosplay, atau bahkan mungkin malah berujung si anak jadi berbuat jahat untuk mendapatkan uangnya *na’udzubillahimindzalik jangan sampe begitu. Ini Luigi mikirnya kejauhan* Dan di sisi yang lain, ada orang-orang yang ber-cosplay dengan bahan seadanya banget, alhasil cosplay nya pun kurang memuaskan dan lebih jeleknya lagi, orang tersebut diejek oleh orang-orang yang merasa “lebih” dari dia. Contohnya cosplay yang fail kayak gini



Gw nggak bermaksud untuk menghina orang miskin, atau mengatakan bahwa Cosplay hanya untuk orang kaya saja. Jangan memaksakan bercosplay jika situasi kondisi belum memungkinkan. Sabarlah dulu. Dan jika keadaan baik dan memungkinkan, barulah tekuni hobi cosplaynya dengan serius.
Jika keuangan belum memungkinkan, tahan dulu hobi cosplay ini, jika masih bersikeras untuk ber-cosplay, sebaiknya carilah pekerjaan halal untuk mencukupi biaya dalam ber-cosplay, jangan memaksakan orang tua untuk memberikan biaya cosplay ini. Orang tua kita pastilah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keseharian kita. Istilah “banting tulang” dalam mencari nafkah keluarga sudahlah melekat di orang tua kita masing-masing.


Suatu saat keadaan akan lebih baik. Saat itu hobi cosplay akan lebih nyaman dilakukan tanpa adanya rasa membebani orang tua. Adapun alternatif untuk orang-orang yang kondisi ekonomi-nya kebawah namun maksa banget, ngidam buat ber-cosplay ria, ada baiknya keinginan itu dijadikan semangat untuk mencari pekerjaan yang menghasilkan uang. Ingat, pekerjaan yang halal.
Tidak selamanya hobi ber-cosplay sangat ditentukan oleh seberapa banyak uang yang kalian punya. Kalau yang jeli, bisa juga cosplay dengan bagus walau dengan modal pas-pas an. Dan untuk membuat kostum yang perfect, itu tergantung keseriusan cosplayer nya masing-masing.

Hanya saja, gw Cuma pengen ngasih tau, ada baiknya kalian mempunyai pemikiran yang luas untuk menjalani suatu hobi. Emang sih, di mana-mana semua hobi memerlukan banyak biaya, namun alangkah baiknya jika kita menyesuaikan hobi dengan kemampuan yang kita punya. Kita harus tau, batasan kemampuan kita  itu sampai mana. Jangan sampai nanti ada kalimat “ah sok tau lu. Hobi cosplay emang mahal, tapi ada kan hobi yang lebih mahal dari itu. Coba lu tengok sono, hobi yang suka ngoleksi barang-barang kuno, hobi otomotif, overclocking PC dan yang lainnya, itu kan lebih mahal dari hobi cosplay”.

Iya, gw tau. Coba gw tanya, hobi kamu menghasilkan uang atau nggak? Mau balik modal dari menang lomba juga bisa sih sebenernya, tapi peluangnya sedikit. Gw sih nggak membanding-bandingkan, Cuma kalau hobinya bisa menghasilkan uang halal seperti mbak-mbak cantik yang satu ini ya nggak apa-apa lah. Oke lah, dia terlahir di keluarga tajir, tapi se-nggak nya, dia bisa “balik modal” dengan hobinya. Nih tengok orangnya di sini =w= *suit suiw, ihir ihir*

Ironis kan bray, misalnya uang sekolah/kuliah kita masih nunggak, sementara kita bersusah payah menabung atau bekerja tapi hasilnya untuk cosplay, sementara ortu kita pontang-panting bekerja demi membayar uang sekolah kita? Setega itu kah kita? Well, nggak masalah bagi kalian kaum borju yang hedonis, gw rasa juga nggak ada gunanya membaca postingan gw yang ini wakakakak :v


1 comment: